06 Agustus 2009

Kuingin aku menjadi layak untuk merindukan Mu

Aku malu meminta kemuliaan yang hanya milik Mu, walau hanya sedikit. Aku malu, karena selalu lalai dari titah Mu yang lurus.

Aku mengapung...... Berjuang keras untuk tidak cemas, pula berusaha raibkan kesumat masa lalu yang rapuh, zalim dan keji. Entahlah, selalu saja hati ini dipenuhi titik kebohongan, rasa pongah, sombong dan berbagai serbuan-serbuan nafs yang menggelora untuk berbuat atas dasar keinginan, bukan kebutuhan. Sejenak terlintas di benakku tentang kematian, terpikir apa gunanya sebuah keinginan material, dan kemudian terbersit pula sebuah kata yang terlontar begitu saja : "Kehidupan yang jujur akan berbuah kematian yang tenang"

Aku berusaha untuk tidak menginginkan kematian, walau harus yakin itu sebuah kepastian.
Tak ada yang berhenti, bahkan kematianpun bukanlah akhir. Kematian bukanlah sesuatu yang penting, tetapi justru seperti apa kita maknai hidup ini.

Ya Allah, Engkau Maha dari Segalah Maha
Bismikallahi Tawakkaltu Alal'lah, Wakafaa Billahi Wakilaa.

Disunting Ulang Catatan 6 Juni 2006


Tidak ada komentar: